Nama
: Ibnu Humaam
Kelas
: III A
Kelompok : A1.2
Nis
: 124 815
Hari/Tanggal : 16 FEBRUARI 2015
Judul Penetapan : Penetapan kadar amonia bebas pada pupuk urea
Tujuan penetapan : Untuk mengetahui
amonia bebas pada pupuk urea
Dasar
Prinsip : sampel
dianalisa dengan metode volumetri dimana larutan sampel di titar dengan larutan
standar (HCl)
Amonia adalah bahan
kimia dengan formula kimia NH3. Molekul amonia mempunyai bentuk segi tiga.
Amonia terdapat di atmosfer dalam kuantiti yang kecil akibat pereputan bahan
organik. Amonia juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat berdekatan dengan
gunung berapi. Oleh karena itu, pada suhu dan tekanan piawai, amonia adalah gas
yang tidak mempunyai warna (lutsinar) dan lebih ringan dari pada udara (0.589
ketumpatan udara). Titik leburnya ialah -75 °C dan titik didihnya ialah -33.7
°C. 10% larutan amonia dalam air mempunyai pH 12. Amonia dalam bentuk cair
mempunyai muatan yang sangat tinggi. Amonia cair terkenal dengan sifat
keterlarutannya. Ia boleh melarutkan logam alkali dengan mudah untuk membentuk
larutan yang berwarna dan mengalirkan elektrik dengan baik. Amonia dapat larut
dalam air. Larutan amonia dengan air mempunyai sedikit amonium hidroksida
(NH4OH). 100 dm3 amoniapun dapat berpadu dengan 100 cm3 air. Amonia tidak
menyokong pembakaran, dan tidak akan terbakar kecuali dicampur dengan oksigen,
di mana amonia terbakar dengan nyalaan hijau kekuningan muda. Amonia dapat
meletup jika dicampur dengan udara. Amonia diperoleh dengan cara menyulingkan
tumbuhan dan hewan yang mengandung nitrogen. Atau dengan mereaksikan
garam-garam amonium dengan hidroksida alkali.Amonium juga diperoleh dengan
mereaksikan magnesium nitrit (Mg3N2) dengan air.
Mg3N2(S) +
6H2O(l) ——> 3Mg(OH)2(s)+2NH3
Amonia (NH3)
dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber amonia di perairan
adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik
yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan
organic oleh mikroba dan jamur (amonifikasi). Sumber amonia adalah reduksi gas
nitrogen yang berasal dari proses difusi udara atmosfer, limbah industri dan
domestik. Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke badan air melalui erosi
tanah. Selain terdapat dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa kompleks
dengan beberapa ion-ion logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan
tersuspensi dan koloid sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan
dapat menghilang melalui proses volatilisasi karena tekanan parsial amonia
dalam larutan meningkat dengan semakin meningkatnya pH. Ikan tidak bisa
bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat
mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya dapat
meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang padat penebaran tinggi dan
pemberian pakan sangat intensif, penimbunan limbah kotoran terjadi sangat
cepat.
Gas amonia juga
merupakan salah satu gas pencemar udara yang dihasilkan dari penguraian senyawa
organik oleh mikroorganisme seperti dalam proses pembuatan kompos, dalam
industri peternakan, dan pengolahan sampah kota. Amonia (gas) itu terdiri dari
hidrogen dan nitrogen yang biasanya perbandingan molarnya 3:1, ada metan,
argon, dan CO2. Amonia disintesis dengan reaksi reversibel antara hidrogen
dengan nitrogen.
Seperti halnya
reaksi revesibel lain, reaksi pembentukan amonia juga menghabiskan tenaga dan
pikiran untuk mengatur reaksi dengan jumlah amonia pada kestimbngn pada
berbagai macam temperatur dan tekanan. Yang pasti berhubungan dengan konstanta
kesetimbangan reaksinya. Kp (konstanta kesetimbangan) tersebut tidak hanya
bergantung pada temperatur dan tekanannya, tapi juga perbandingan komposisi
nitrogen dan hidrogen. Sumber nitrogen itu biasanya udara. Dan sumber hidrogen
biasanya di dapat dari berbagai jenis bahan mentah seperti air, hidrokarbon
ringan atau berat, hasil dari pemurnian minyak mentah, gas alam, maupun
kombinasi dari bahan-bahan itu yang memiliki kandungan hidrogennya. Amonia juga
dapat berasal dari sumber antrophogenik (akibat aktifitas manusia) seperti
industri pupuk urea, industri asam nitrat dan dari kilang minyak (Dwipayani,
2001).
C. Keberadaannya di Perairan
Amonia
(NH3) pada suatu perairan berasal dari urin dan feses yang dihasilkan oleh
ikan. Kandungan amonia ada dalam jumlah yang relatif kecil jika dalam perairan
kandungan oksigen terlarut tinggi. Sehingga kandungan amonia dalam perairan
bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman. Pada dasar perairan
kemungkinan terdapat amonia dalam jumlah yang lebih banyak dibanding perairan
di bagian atasnya karena oksigen terlarut pada bagian dasar relatif lebih kecil
(Welch, 1952 dalam Setiawan, 2006). Menurut Jenie dan Rahayu (1993) dalam
Marlina (2004), konsentrasi amonia yang tinggi pada permukaan air akan
menyebabkan kematian ikan yang terdapat pada perairan tersebut. Toksisitas
amonia dipengaruhi oleh pH yang ditunjukkan dengan kondisi pH rendah akan
bersifat racun jika jumlah amonia banyak, sedangkan dengan kondisi pH tinggi
hanya dengan jumlah amonia yang sedikit akan bersifat racun juga. Selain itu,
pada saat kandungan oksigen terlarut tinggi, amonia yang ada dalam jumlah yang
relatif kecil sehingga amonia bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman
(Welch, 1952 dalam Setiawan, 2006). Kadar amonia pada perairan alami biasanya
kurang dari 0,1 mg/liter. Kadar amonia bebas yang tidak terionisasi pada
perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0,2 mg/liter. Jika kadar amonia bebas
lebih dari 0,2 mg/liter, perairan bersifat toksik bagi beberapa jenis ikan.
Kadar amonia yang tinggi dapat merupakan indikasi adanya pencemaran bahan
organik yang berasal dari limbah domestik, industri, dan limpasan pupuk
pertanian. Kadar amonia yang tinggi juga dapat ditemukan pada dasar danau yang
mengalami kondisi tanpa oksigen atau anoxic (Effendi, 2003). Menurut Boyd
(1990), amonia dapat meningkatkan kebutuhan oksigen pada insang dan jaringan
tubuh yang mengalami kerusakan, dan menurunkan kemampuan darah dalam membawa
oksigen. Dalam kondisi kronik, peningkatan amonia dapat menyebabkan timbulnya penyakit
dan penurunan pertumbuhan. Pescod (1973) menyarankan agar kandungan amonia
dalam suatu perairan tidak lebih dari 1 mg/l, yaitu agar kehidupan ikan menjadi
normal.
D. Sifat-sifat Fisik
Adapun sifat-sifat fisik dari
amoniak yaitu:
1. Gas tidak berwarna
2. berbau khas amoniak
3. iritan
4. mudah larut dalam air.
5. Ambang bau : 0.32 – 46.8 ppm
6. Titik leleh : -77.7 oC
7. Titik didih : -33.4 oC
8. Tekanan Uap : 400 mmHg (-45,4 oC)
9. Kelarutan dalam air : 31 g/100g (25 oC)
10. Berat jenis : 0.682 (-33,4 oC)
11. pH (1,0 N larutan) : 11.6
12. kelarutan : etanol 10% (25oC); methanol 16% (25oC)
13. Berat jenis uap : 0.6 (udara=1)
14. Suhu kritis : 133 oC
E. Manfaat
Adapun manfaat dari ammoniak
yaitu:
1. Untuk
pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium = amonium sulfat)
NH3(g) + CO2(g) ——>
CO(NH2)2(aq) + panas
NH3(g) +
H2SO4 ——>
(NH4)2SO4(aq)
Pembuatan pupuk
dengan cara Haber-Bosch yaitu dengan cara ammonia dibuat dalam skala besar dari
nitrogen yang diperoleh dari udara, ditambah hydrogen (sebagian besar
diproduksi dari metana yang terjadi secara alami) yang menjadi campuran
nitrogen dan hydgrogen bertekanan tinggi. Kemudian didaur ulang sehingga
amoniak terbentuk dan dibiarkan hingga terjadi proses pengembunan sehingga
terbentuk amoniak cair (NH3) yang siap dipindahkan untuk diolah
menjadi pupuk. Namun sebelum amoniak diproduksi melalui proses Haber-Bosch,
sumber utama senyawa nitrogen untuk industry adalah mineral yang harus
ditambang dan diangkat sejauh ribuan kilometer.
Untuk membuat
senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida, amonium
nitrat.
NH3(g) +
5 O2(g) ——>
4 NO(g) + 6 H2O(g)
NH3(g) +
HCl(aq) ——>
NH4Cl(aq)
NH3(g) +
HNO3(aq) ——>
NH4NO3(aq)
2. Untuk
membuat hidrazin.
NH3(g) +
NaOCl(aq) ——>
N2H4(l) + NaCl(s) +
H2O(l)
Hidrazin merupakan salah satu
senyawa nitrogen yang digunakan sebagai bahan bakar roket.
3. Dalam
pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena amonia
cair mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga menimbulkan efek pembekuan.
4. Sebagai
bahan peledak
5. Bahan
pembuatan baterai
6. Campuran
dalam produk cat rambut dan obat pelurusan rambut.
Alat :
Erlenmeyer
Spatula
Neraca
Pipet tetes
Buret
Statif
Bahan :
Pupuk urea
Aquadest
Indikator MM : Mb ( 1:1)
HCl 0.02 M
Cara Kerja :
-Ditimbang 10 gram contoh ke dalam erlenmeyer
-Dibubuhi air,dilarutkan 25 ml lalu dihomogenkan
-Dibubuhi indikator MM : Mb ( 1 : 1 )
-Dititar dengan HCl 0,02 M sampai titik akhir (hijau-biru)
Pengamatan dan
perhitungan :
Kesimpulan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar