Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 02 Maret 2015

kadar P2O5 pada pupuk NPK

Nama                            : Ibnu Humaam
Kelas                            : III A
Kelompok                    : A1.2
Nis                               : 124 815
Hari/Tanggal                : 16 FEBRUARI 2015
Judul Penetapan           : penetapan kadar P2O5 pada pupuk NPK
Tujuan penetapan         : untuk mengetahui kandungan P2O5 pada pupuk NPK
Dasar prinsip                : sampel di endapkan dengan NH4OH dengan penambahan NH4Cl, lalu di pijarkan
Landasan teori             :
 Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian Jaya.
          Di Indonesia, eksplorasi fosfat dimulai sejak tahun 1919. Umumnya, kondisi endapan fosfat guano yang ada ber-bentuk lensa-lensa, sehingga untuk penentuan jumlah cadangan, dibuat sumur uji pada kedalaman 2 -5 meter. Selanjutnya, pengambilan conto untuk analisis kandungan fosfat.Eksplorasi rinci juga dapat dilakukan dengan pemboran apabila kondisi struktur geologi total diketahui.
          Fosfor merupakan salah satu bahan kimia yang sangat penting bagi mahluk hidup. Fosfor terdapat di alam dalam dua bentuk yaitu senyawa fosfat organik dan senyawa fosfat anorganik. Senyawa fosfat organik terdapat pada tumbuhan dan hewan, sedangkan senyawa fosfat anorganik terdapat pada air dan tanah dimana fosfat ini terlarut dia air tanah maupun air laut yang terkikis dan mengendap di sedimen. 
         Fosfor juga merupakan faktor pembatas. Perbandingan fosfor dengan unsur lain dalam ekosistem air lebih kecil daripada dalam tubuh organisme hidup. Diduga bahwa fosfor merupakan nutrien pembatas dalam eutrofikasi; artinya air dapat mempunyai misalnya konsentrasi nitrat yang tinggi tanpa percepatan eutrofikasi asalkan fosfat sangat rendah ( Sastrawijaya, 1991). Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme air. 
           Di daerah pertanian ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai atau danau melalui drainase dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung fosfat, seperti industri logam dan sebagainya. Fosfat organis terdapat dalam air buangan penduduk (tinja) dan sisa makanan. Fosfat organis dapat pula terjadi dari ortofosfat yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap fosfat bagi pertumbuhannya ( Alaerts, 1984). Keberadaan senyawa fosfat dalam air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem perairan. Bila kadar fosfat dalam air rendah (< 0,01 mg P/L), pertumbuhan ganggang akan terhalang, kedaan ini dinamakan oligotrop. Sebaliknya bila kadar fosfat dalam air tinggi, pertumbuhan tanaman dan ganggang tidak terbatas lagi (kedaaan eutrop), sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut air. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kelestrian ekosistem perairan.
            Kegunaan Fosfor/Fosfat Kegunaan fosfor yang penting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, pestisida, odol dan deterjen. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi. 2.6 Proses Fosfor / Fosfat Dalam Lingkungan Hidup Perputaran unsur fosfor dalam lingkungan hidup relatif sederhana bila dibandingkan dengan perputaran bahan kimia lainnya, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pembawa energi dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat). Perputaran unsur fosfor adalah perputaran bahan kimia yang menghasilkan endapan seperti halnya perputaran kalsium. 
             Dalam lingkungan hidup ini tidak diketemukan senyawa fosfor dalam bentuk gas, unsur fosfor yang terdapat dalam atmosfir adalah partikel-partikel fosfor padat. Batu karang fosfat dalam tanah terkikis karena pengaruh iklim menjadi senyawa-senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah dan dapat digunakan/diambil oleh tumbuh-tumbuhan untuk kebutuhan hidupnya /pertumbuhannnya. Penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati serta detergen limbah rumah tangga ) menghasilkan senyawa-senyawa fosfat yang dapat menyuburkan tanah untuk pertanian. Sebagai senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah akan terbawa oleh aliran air sungai menuju ke laut atau ke danau, kemudian mengendap pada dasar laut atau dasar danau.

Alat & Bahan                                    :

v   Alat             
v Gelas Piala 100 , 300 ml
v Gelas Ukur 10 ml
v Neraca Digital
v Kaki Tiga
v Corong 
v Pengaduk 
v Cawan Porselin
v Tanur 
v Eksikator
v Kertas Saring

Bahan            
v Pupuk TSP
v Aquadest Panas
v NH4Cl 2M
v Campuran Magnesia
v HCl 1:1
v Indikator PP
v NH4OH (1:10) & (1:20)

Cara Kerja                           : 
1.     Ditimbang pupuk NPK + 1 g.
2.     Dilarutkan dengan aquadest kedalam gelas piala kemudian dipanaskan.
3.     Saring dengan kertas saring berlipat.
4.     Endapan dicuci dengan 3×10 ml aquadest panas
5.     Filtrat ditampung lalu, ditambahkan NH4Cl 2M + 10 mL.
6.     Ditambahkan campuran Magnesia 10 mL, jika keruh ditambahkan HCl 1:1 hingga larut
7.     Dibubuhi indikator PP kemudian endapkan dengan NH4OH 1:10 berlebih, hingga larutan berwarna merah muda seulas.
8.     Didinginkan dalam es
9.     Lalu, disaring dan dicuci hingga bebas Cl- dengan NH4OH 1:20
10.   Endapan dikeringkan dalam oven (T=1050C)
11.  Endapan diperarang, dipijarkan, didinginkan, dan timbang hingga bobot tetap.
12.  Menghitung kadar P2O5 dalam air       
Pengamatan dan perhitungan :






Kesimpulan :


kadar asam bebas pada pupuk NPK

Nama                            : Ibnu Humaam
Kelas                            : III A
Kelompok                    : A1.2
Nis                               : 124 815
Hari/Tanggal                : 16 FEBRUARI 2015
Judul Penetapan           : penetapan kadar asam bebas pada pupuk NPK
Tujuan penetapan         : untuk mengetahui berapa banyak kandungan asam bebas pada pupuk NPK                                              
Dasar prinsip                : Keasaman bebas dapat di tentukan dengan cara titrasi langsung dengan larutan NaOH 0.1M dengan indikator MM:MB

Landasan teori             :
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium.[1] Pupuk NPK merupakan salah satu jenispupuk majemuk yang paling umum digunakan.

Fungsi setiap komponen

Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
·         N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun[2]
·         P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
·         K – kalium: membantu pembungaan dan pembuahan

Metode pengubahan nilai NPK menjadi komposisi aktual

Faktor untuk mengubah nilai P2O5 dan K2O menjadi P dan K dalam bentuk unsur adalah sebagai berikut:
·         P2O5 terdiri dari 56.4% oksigen dan 43.6% fosfor dalam bentuk unsur. Persentasi (fraksi massa) dari unsur fosfor adalah 43.6% sehingga jumlah unsur P adalah, P = 0.436 x P2O5
·         K2O terdiri dari 17% oksigen dan 83% kalium dalam bentuk unsur. Persentasi (fraksi massa) dari unsur kalium adalah 83% sehingga jumlah unsur K adalah, K = 0.83 x K2O
·         Nilai nitrogen sudah mewakili kadar nitrogen sehingga angkanya tidak perlu dikonversi
Menggunakan faktr konversi ini, dapat ditentukan bahwa pupuk dengan penomoran 18−51−20 mengandung:
·         18% nitrogen
·         22% fosfor, dan
·         17% kalium

Nilai NPK dari berbagai jenis bahan campuran pupuk NPK

Nilai NPK untuk berbagai jenis bahan buatan:[4]
·         15-00-00 Kalsium nitrat
·         21-00-00 Ammonium sulfat
·         30-00-00 hingga 40-00-00 Urea berlapis sulfur (slow release)[5]
·         31-00-00 Isobutilidena diurea (slow release)[5]
·         33-00-00 hingga 34-00-00 Ammonium nitrat
·         35-00-00 Urea (slow release, terkadang dalam wujud ureaformaldehida)[5]
·         40-00-00 Metilena urea (slow release)[5]
·         46-00-00 Urea
·         82-00-00 Anhydrous ammonia
·         10-34-00 hingga 11-37-00 Ammonium polifosfat
·         11-48-00 hingga 11-55-00 Monoammonium fosfat
·         18-46-00 hingga 21-54-00 Diammonium fosfat
·         13-00-44 Potassium nitrat
·         00-17-00 hingga 00-22-00 Superfosfat (Monokalsium fosfat monohidrat dengan gipsum)
·         00-44-00 hingga 00-52-00 Triple superfosfat (Monokalsium fosfat monohidrat)
Nilai NPK untuk bahan mineral:
·         11-08-02 hingga 16-12-03 guano
·         00-3-00 hingga 00-8-00 batu fosfat (menjadi 00-34-00 jika dalam bentuk dapat dilarutkan)[6]
·         00-00-22 Kalium magnesium sulfat
·         00-00-60 Kalium klorida
Nilai NPK untuk bahan biosolid:
·         01-00-00 kotoran sapi dari peternakan susu[7]
·         01-00-01 kotoran kuda[7]
·         03-02-02 kotoran unggas[7]
·         04-12-00 makanan tulang
·         05-05-06 tulang dan darah ikan [8]
·         06-02-00 Milorganit


Alat & Bahan                        :

      -  Alat                 :
          Erlenmeyer
          
             Spatula

             Neraca

             Pipet tetes
         
             Buret

             Statif



    -  Bahan            :

1)    Pupuk NPK

2)    Air

3)    Indicator MM

4)    Indicator MB

5)    NaOH 0,0960 M


Cara Kerja                           : 
1.      ditimbang 5 gram contoh (kertas minyak), lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100ml
2.      dilrutkan dengan air panas, lalu di impitkan hingga tanda garis
3.      lalu di saring
4.      dipipet 25 ml larutan kedalam erlenmeyer
5.      ditambahkan indikator MM:MB dan 50ml air suling
6.      di titar dengan NaOH 0,1M sampai larutan berubah warna (hijau)
7.      volume hasil penitaran di catat






Perhitungan  dan pengamatan     :








Lembaran pengesahan :







Referensi    : http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_NPK